Pengolahan Air Limbah
Air limbah atau air buangan
adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau
zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu
lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industri, yang bercampur dengan air tanah, air permukaan dan
air hujan. Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa air limbah
adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga
maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya.
Diantara dampak kegiatan yang
sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah dihasilkannya limbah pada
berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air limbah menurut beberapa
pendapat antara lain:
1. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah
air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan
manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah
industri dan limbah rumah tangga.
2. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), air
limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup.
3. Pengertian lain menyebutkan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air
tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
4. Menurut Sugiharto (1987), air limbah
(wastewater) adalah kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari
industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan
ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
Lingkungan hidup dapat dilindungi
dari pencemaran dengan pengolahan air limbah yang baik. Secara ilmiah
lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul
karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai
kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah
sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:
1. Pengenceran atau Dilution
Air limbah diencerkan sampai
mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan
air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya
kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,
diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,
pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air,
seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan
banjir.
2. Kolam Oksidasi atau Oxidation Ponds
Pada prinsipnya cara pengolahan
ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen
dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar
berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam
tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah
pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin
dengan baik. Cara kerjanya untuk kolam oksidasi atau Oxidation Ponds adalah
sebagai berikut:
a) Empat unsur yang berperan dalam proses
pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen.
Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
b) Pada proses sintesis untuk pembentukan
karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari
terbentuk O2 atau oksigen. Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik
untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan
disamping itu terjadi pengendapan.
c) Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah
tersebut akan berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam
badan-badan air seperti kali, danau, sungai.
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam
parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah
melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air
buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan
sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air
limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan
lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan
oleh tanam-tanaman.
Sebagai patokan dapat
dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air
limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah tersebut
(Sugiharto,1987). Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena
lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia
sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor atau tercemar. Selanjutnya air limbah ini
akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
Oleh sebab itu, air limbah ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air
limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1. Air limbah yang bersumber dari rumah
tangga atau domestic wastes water, yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta yaitu tinja dan air
seni, air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari
bahan-bahan organik.
2. Air limbah industri yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung
didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air limbah kotapraja atau municipal wastes
water yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan,
hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada
umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air
limbah rumah tangga.
Selain melakukan pencegahan perlu
adapun cara atau teknik pengolahan air limbah. Tujuan utama pengolahan air
limbah ini ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama
senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air
limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah
tahap-tahapannya:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan
proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak
dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap
ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil
separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya pengolahan tahap
pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak
perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada
pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation,
flotation, sedimentation, dan filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary
Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang
untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan
pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking
filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor,
serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary
Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam
pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation,
filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta
thickening gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai
hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui
proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration,
centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
http://feryaleksana.blogspot.com/2013/06/pengolahan-air-limbah-mata-kuliah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar