Kamis, 05 Juni 2014

Sistem Drainase Perkotaan Berwawasan Lingkungan

Sistem Drainase Perkotaan Berwawasan Lingkungan




Drainase secara sederhana merupakan cara untuk mengalirkan air menuju ke suatu tempat pembuangan akhir, yang berupa sungai dan laut. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada masalah teknik pembuangan air berlebih, berupa dimensi saluran untuk mengalirkan air, namun juga berkaitan dengan banyak aspek yang berada di kawasan perkotaan.
Akibatnya, distribusi air yang timpang antara musim penghujan dan musim kemarau, dimana debit banjir meningkat pada mu-sim penghujan serta ancaman ke-keringan pada musim kemarau.
Untuk melindungi sumber daya air serta pemanfaatannya terbit Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air Nomor 7 Tahun 2004, yang secara umum terdiri dari tiga aspek, yaitu:
-        - Konservasi /perlindungan sumber daya air.
-        - Pendayagunaan (pengembangan, pemanfaatan) sumber daya air.
-        - Pengendalian daya rusak air.

Pengembangan sumber daya air ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air, guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, dan untuk berbagai keperluan.
Beberapa teknologi pengenda-lian air permukaan sekaligus pe-nanganan drainase antara lain waduk lapangan dan sumur resa-pan. Dimana waduk lapangan di-kaitkan dengan kepentingan ke-nyamanan kota, sarana rekreasi kota, ataupun budidaya perika-nan. Sementara sumur resapan merupakan teknologi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat, yang dapat menyerap air berlebih.
Sumur resapan untuk menam-pung air hujan bertujuan untuk menahan selama mungkin air hu-jan di bawah permukaan tanah, sehingga tidak menimbulkan ma-salah di permukaan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk melesta-rikan dan memperbaiki kualitas lingkungan, membantu menang-gulangi kekurangan air bersih dan membudayakan kesadaran ling-kungan.
Manfaat yang bisa diperoleh antara lain dapat menambah potensi air tanah, mengurangi meluasnya intrusi air laut, me-ngurangi genangan banjir serta melestarikan dan menyelamat-kan sumber daya air jangka pan-jang.
Konsep dasar sumur resapan adalah suatu sistem drainase di mana air hujan yang jatuh di atap atau lahan kedap air ditampung pada suatu sistem resapan air. Ber-beda dengan cara konvensional di mana air hujan dibuang atau dialirkan ke saluran menuju su-ngai atau laut, cara ini mengalir-kan air hujan ke sumur resapan yang dibuat di halaman rumah. Sumur resapan ini merupakan su-mur kosong dengan maksud ka-pasitas tampungannya cukup be-sar sebelum air meresap ke dalam tanah.
Dengan adanya tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap ke dalam tanah. Pada rumah tinggal yang memiliki ukuran luas halaman yang terbatas, dapat dibuat sumur resapan bersama (kolektif), di mana sebuah sumur resapan ko-lektif dapat melayani beberapa ru-mah tinggal atau kawasan yang lebih luas.
Seperti pada sumur resapan in-dividual, sumur resapan kolektif juga harus memperhatikan jarak dan tata letak yang tepat serta kriteria lainnya agar dapat ber- fungsi dengan baik.
Pada saat ini, sudah dikembang-kan pula teknologi sederhana un-tuk konservasi lahan dan air ber-sih air berupa lubang mini penye-rap air yang diberi nama lubang biopori. Konsep ini lebih sederha-na dari sumur resapan, karena tidak membutuhkan lahan yang luas serta biaya yang lebih murah.
Manfaat yang bisa diperoleh dari lubang biopori ini antara lain konservasi air bersih; membantu pengolahan sampah domestik, karena setelah dibuat lubang-lubang dengan garis tengah 10 cm dan kedalaman 100 cm, lubang-lubang itu kemudian diisi dengan sampah berupa daun-daun ron-tok dan sampah organik lainnya supaya daya serap air menjadi lebih baik; menjaga kesuburan tanah; serta mengurangi banjir.
Apapun teknologi yang ada dan berkembang, hendaknya terus di-upayakan untuk menjaga ling-kungan agar supaya tetap sehat dan aman dan sumber daya yang ada didalamnya dapat dimanfaat-kan oleh kita semua dengan se-baik-baiknya dan berkelan-jutan.


http://www.hariankomentar.com/arsip/arsip_2007/jul_05/lkOpin001.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar